Jumat, 19 Oktober 2012

Akibat Penyalahgunaan Psikotropika

Psikotropika terbagi dalam empat golongan yaitu psikotropika golongan I, psikotropika golongan II, psikotropika golongan III, psykotropika golongan IV.
Sebagai contoh psikotropika yang sedang populer dan banyak disalahgunakan pada akhir-akhir ini adalah psikotropika golongon I, diantaranya yang dikenal dengan nama Ecstasy dan psikotropika golongan II yang dikenal dengan nama sabu-sabu.
Ecstasy merupakan pil yang mempunyai reaksi relatif cepat yaitu sekitar 40 menit setelah ditelan / dimakan efeknya akan terasa, yaitu pemakaianya terasa hangat, energik dan bahagia fisik maupun mental.
Ketahanan reaksi ecstasy tergantung dari toleransi pemakaianya. Perasaan-perasaan energik dan bahagia tersebut akan berakhir sekitar 2-4 jam. Sedangkan akibatnya buruknya setelah efek tersebut berakhir akan berubah seperti keracunan, tubuh mengalami kelelahan dan mulut terasa capai / kaku.
 
EFEK YANG DITIMBULKAN DENGAN MENGKONSUMSI PSIKOTROPIKA

  1. Efek farmakologi
    Efek farmakologi dari ecstasi tidak hanya bersifat stimulant tetapi juga mempunyai sifat halusinogenik yaitu menimbulkan khayalan-khayalan yang nikmat dan menyenangkan. Secara rinci adalah:
    1. Meningkatkan daya tahan tubuh
    2. Meningkatkan kewaspadaan
    3. Menimbulkan rasa nikmat dan bahagia semu
    4. Menimbulkan khayalan yang menyenangkan
    5. Menurunkan emosi

  2. Efek Samping
    Efek Samping yang berlebihan antara lain:
    1. Muntah dan mual
    2. Gelisah
    3. Sakit kepala
    4. Nafsu makan berkurang
    5. Denyut jantung berkurang
    6. Timbul khayalan yang menakutkan
    7. Kejang-kejang

  3. Efek terhadap organ tubuh
    Efek atas penggunaan ecstasi terhadap organ tubuh manusia yaitu dapat menimbilkan ganguan pada otak, jantung, ginjal, hati, kulit dan kemaluan.
  4. Efek-efek lainnya
    Setelah pengaruh ecstasi habis beberapa jam atau beberapa hari, tergantung dengan dosis pemakaiannya, maka penguna akan mengalami :
    1. Tidur berlama-lama dalam gelap
    2. Depresi
    3. Apatis
    4. Kematian karena adanya payah jantung serta krisis hipertensi atau pendarahan pada otak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar