Rabu, 19 September 2012

Beda Cacar, Kerumut, dan DBD

Ada 3 penyakit yang biasa diderita anak-anak dengan ciri-ciri yang hampir serupa. Ada cacar, kerumut, dan demam berdarah dengue. Ketiganya sama-sama menunjukkan tanda melalui kulit. Apalagi demam berdarah dan kerumut, keduanya punya tanda-tanda yang benar-benar mirip. 3 penyakit ini adalah beberapa penyakit yang masuk daftar penyakit yang menjadi langganan anak-anak.

Cacar, kerumut, dan demam berdarah sebenarnya sama-sama disebabkan karena virus. Hanya saja proses menjangkiti berbeda-beda. Cacar dan kerumut dari udara sedangkan demam berdarah virusnya ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Cacar punya tanda muncul dengan bercak kemerahan di kulit. Selanjutnya akan muncul bintik berisi air. Biasanya disertai radang tenggorokan, sehingga susah menelan makanan. Saat sembuh, bintik-bintik berisi air itu akan membekas dan meninggalkan bercak hitam.

Cacar ditularkan melalui udara atau kontak langsung dengan penderita. Misalnya udara yang terpapar bersih atau batuk penderita dihirup seseorang. Jika daya tahan tubuhnya lemah, maka cacar akan terjangkit. Anak yang sudah mendapat imunisasi campak juga bisa terkena cacar. Seseorang bisa saja terkena cacar berkali-kali jika daya tahan tubuhnya lemah. Atau sebaliknya, seseorang tidak terjangkit sama sekali selama hidupnya karena daya tahan tubuhnya bisa menangkal virus tersebut. Contohnya penderita HIV atau AIDS, daya tahan tubuhnya lemah. Jadi bisa berkali-kali kena cacar.

Secara garis besar, timbulnya kerumut sama seperti cacar. Yang membedakan, kerumut merupakan bintik-bintik pada kulit. Biasanya disertai demam pada anak. Bercak merah timbul pada kepala, tangan, kemudian hingga ke kaki. Bercak ini menyebar rata ke seluruh badan.

Baik menderita cacar atau kerumut, anak seharusnya tetap mandi. Hanya saja, airnya diganti dengan air hangat. Mandi akan menjaga kebersihan kulit. Supaya kulit bersih bersih dan tidak iritasi.

Jika anak demam dan menunjukkan tanda-tanda bintik seperti cacar atau kerumut, penanganan pertama di rumah dengan mengatasi demam. Berikan obat penurun demam, paracetamol. Selain itu, perbanyak konsumsi air putih. Segera bawa anak ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Penanganan lambat bisa menyebabkan komplikasi dengan penyakit lain. Misalnya panas disertai batuk, pilek, diare, sesak napas, dan lainnya. Untuk kasus tertentu bisa menyebabkan radang paru-paru. Salah satu yang membedakan lagi antara cacar dan kerumut adalah kerumut biasanya disertai batuk dan pilek. Untuk keadaan tertentu bisa sampai mata merah.

Demam berdarah dengue (DBD) juga dilihat dari bintik-bintik merah. Tetapi bintik merah tersebut ada di pori-pori. Jika ditekan tidak menghilang. Tapi tidak semua DBD menunjukkan tanda yang sama. Kadang ada juga yang tidak timbul bintik.

Untuk kasus seperti ini, para orang tua memang harus waspada. Cara satu-satunya adalah dengan segera pergi ke dokter saat anak demam. Pola demam untuk DBD biasanya 2-7 hari.

1 komentar: