Rabu, 11 Juli 2012

Bahaya Makanan Berlemak pada Jantung

Sekarang ini banyak terdapat restoran cepat saji yang mengubah pola makan dan pola kehidupan masyarakat kita. Kita jadi lebih suka menyantap makanan cepat saji tersebut dengan berbagai alasan seperti lebih praktis ataupun lezatnya makanan itu. Padahal kita tidak tau bahwa makanan tersebut sebagian besar mengandung lemak yang cukup tinggi
 

Bila kita makan makanan dengan kadar lemak tinggi lambat laun lemak tersebut akan menumpuk dalam tubuh kita terutama pada pembuluh darah yang mengganggu aliran darah ke jantung. Timbunan lemak itu mengendap dalam pembuluh darah (atherosklerosis) akibatnya terjadi penyumbatan pembuluh darah ke jantung. Sebagai akibatnya pembuluh darah ke jantung mengalami pengkerutan. Akibat dari hal tersebut oksigen dan sari makanan tak mampu mencapai otot jantung dan jantung terganggu dan terjadi penyakit jantung koroner. Penyakit ini dipengeruhi jenis kelamin, usia, keturunan, tekanan darah, emosi, kadar kolesterol darah dan merokok.
 

Kolesterol sebenarnya penting bagi tubuh kita untuk pembentukan sel, hormon, penyusun pembungkus saraf, dan penyusun empedu. Sebanyak 60-80% kolesterol dibuat di hepar dan 20-40% dari makanan. Ada 2 kolesterol Hipo Density Lipoprotein (HDL) kolesterol baik dan Low Density Lipoprotein (LDL). Jika HDL kurang dari 23% kolesterol memerlukan pengobatan. Seorang vegetarian kadar HDL lebih dari 36% dari kolesterol sedikit di atas seorang atlet yang rutin berlatih dna berpola hidup sehat. Pad awanita HDL 14% sedangkan pria hanya 10% akibatnya pria beresiko lebih besar terkena sakit jantung. Tiap perubahan 1% mengubah resiko terkena sakit jantung 2-3%. Pada umur 2-19 tahun bila kadar kolesterol total 170 mg/dl atau lebih resiko terkena sakit jantung cukup tinggi.
 

Agar kadar lemak normal maka sebaiknya jalankan pola hidup sehat dengan makan sayuran dan buahan, olahraga, tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, hindari makanan berlemak tinggi (sebaiknya kadar lemak makanan tak lebih 30% ), masukkan kolesterol kurang dari 100 mg/ 1000 kal dan tak lebih dari 300 mg/hari, garam tak boleh lebih 1 g/ 1000 kal atau tak lebih 3 g/ hari, dan jaga berat badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar