Ketika Anda telah berhasil menurunkan beberapa badan hingga beberapa
kilogram, jagalah berat badan Anda agar tidak kembali naik. Peningkatan
kembali berat badan setelah sukses melakukan diet tidak hanya
menggagalkan usah keras Anda, tetapi dapat membahayakan jantung serta
rentan terhadap diabetes.
Kebanyakan orang hanya gigih dalam usaha
penurunan berat badannya saja, tetapi melupakan pemeliharaan berat
badan. Meningkatnya berat badan kembali setelah Anda mencapai berat
badan yang diinginkan, akan meningkatkan risiko diabetes dan penyakit
jantung.
Peneliti melakukan studi terhadap 100 wanita
pasca-menopause yang mengalami obesitas. Semua peserta terlibat dalam
program penurunan berat badan yang dijalani selama 5 bulan dan rata-rata
dapat menurunkan berat badan hingga 12 kg. Setelah itu, para peneliti
terus memantau peserta selama setahun.
Setahun kemudian, sekitar
2/3 dari peserta mengalami peningkatan berat badan kembali setidaknya
sebanyak 4 kg. Rata-rata, para peserta mendapatkan berat badannya
kembali hingga 70 persen dari berat badan sebelumnya.
“Masalah
muncul ketika berat badan peserta kembali naik, yaitu tingkat risiko
diabetes dan gangguan pada jantung meningkat. Sementara itu, perempuan
yang dapat mempertahankan berat badannya hingga setahun kemudian,
tercatat memiliki risiko diabetes dan penyakit jantung yang lebih
rendah,” kata Daniel Beavers, pemimpin utama penelitian tersebut.
Studi
ini juga menemukan bahwa meski seseorang mendapatkan berat badannya
kembali sedikitnya 2,5 kg saja, dirinya telah mengembangkan risiko
gangguan kardiometabolik, terutama bagi wanita menopause.
Penelitian
ini menyoroti betapa pentingnya manjaga berat badan agar tetap ideal
tanpa melakukan diet penurunan berat badan yang cukup ketat. Seseorang
harus mulai mengadopsi hidup sehat sejak dini agar dirinya tidak perlu
bersusah payah menurunkan berat badan di usia tua.
Peneliti
menyarankan untuk memulai gaya hidup sehat secara perlahan-lahan,
seperti menghindari konsumsi soda, memperbanyak konsumsi sayuran dan
menyimpan catatan makanan sehari-hari agar Anda dapat mengontrol
seberapa banyak kalori yang Anda makan per harinya.
Studi ini dipublikasikan dalam Journal of Gerontology: Biomedical Sciences, seperti dikutip dari Medical Daily, Selasa (18/12/2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar