ADA baiknya Anda mulai membatasi
minuman bersoda. Pasalnya, kandungan berbagai zat tambahan di dalamnya,
termasuk penambah rasa, zat pewarna, zat tambahan asam, agen pembentuk
busa, serta zat pengawet di dalamnya tidak baik bagi kesehatan. Minum
sekaleng soda saja sehari dinyatakan bisa meningkatkan risiko sindrom
metabolik hingga 48 persen. Sindrom metabolik merupakan serangkaian
faktor risiko penyakit jantung dan diabetes.
Berikut beberapa efek negatif lain dari soda:
Picu osteoporosis. Saat
minum soda, gigi dan tulang akan melepaskan kalsium ke aliran darah
untuk membantu menyeimbangkan asam fosfor yang dikandung soda.
Selanjutnya, asam fosfor ini akan dikeluarkan dari dalam tubuh bersamaan
dengan kalsium yang telah dilepaskan tulang dan gigi. Proses ini akan
terus berlangsung setiap kali Anda minum soda, sehingga merampas
persediaan kalsium tubuh dan memicu osteoporosis.
Selain itu, kandungan gula dan asam dalam minuman ringan sangat
mudah merusak lapisan email gigi. Asam fosfor juga dikenal bisa
menetralkan asam hidroklorik di lambung. Hal ini sangat merugikan karena
tubuh memerlukan asam hidroklorik untuk membantu mencerna makanan dan
penyerapan nutrisi.
Tingkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Soda,
bahkan soda diet sekali pun, berisiko memicu penyakit jantung dan
diabetes. Orang dewasa yang minum satu minuman soda atau lebih sehari
berisiko 50% lebih besar mengalami sindrom metabolik (serangkaian faktor
risiko, seperti kelebihan lemak di area pinggang, kadar kolesterol baih
HDL rendah, tekanan darah tinggi dan gejala lainnya)."Anda berisiko
ganda mengalami penyakit jantung dan stroke jika memiliki gejala-gejala
sindrom metabolik," terang Dr. Ramachandran Vasan dari Boston University School of Medicine, seperti dikutip situs womenfitness.
Obesitas. Mereka yang minum
satu minuman soda atau lebih sehari berisiko 31 persen lebih besar
mengalami obesitas. Hubungan antara konsumsi minuman ringan dan berat
badan sangat kuat. Menurut perkiraan para ahli, setiap konsumsi soda
ekstra meningkatkan risiko obesitas hingga 1.6 kali lipat.
Rusak sel darah putih. Dalam
sebuah percobaan ditemukan, gula dari minuman ringan bisa merusak
kemampuan sel darah putih dalam mencerna dan membunuh bakteri gonokokal
selama 7 jam.
Picu sakit ginjal. Dalam
studi yang melibatkan 3000 perempuan ditemukan, mereka yang minum paling
tidak 2 soda diet sehari berisiko ganda mengalami penurunan fungsi
ginjal.
Timbun kafein. Soda
merupakan salah satu sumber utama kafein. Sekaleng soda ukuran 12 ounce
mengandung hingga 45 miligram kafein. Tapi dalam soda yang lebih kuat,
jumlahnya bisa melebihi 100 miligram (mendekati kandungan kafein di
dalam kopi). Minuman berkafein dikaitkan dengan berbagai gangguan
termasuk insomnia, hipertensi, detak jantung yang tidak normal,
peningkatan kolesterol darah, pengurangan vitamin dan mineral, gumpalan
pada payudara, cacat lahir, bahkan dikaitkan juga dengan beberapa jenis
kanker.
Ganggu sistem imun. Kandungan
pemanis di dalam soda tetap saja gula. Dan Anda tentunya sudah tahu
efek negatif gula. Gula merusak gigi, mengganggu sistem imun, dan bisa
memicu penyakit degeneratif.
Perburuk PMS (premenstrual syndrome). Dengan memilih soda diet untuk menghindari gula, Anda mengonsumsi aspartame (lebih dikenal dengan NutraSweet), gula pengganti yang saat ini digunakan dalam minuman ringan. Banyak pakar kesehatan meragukan keamanan aspartame, salah satunya adalah penulis buku Natural Health, Natural Medicine,
Andrew Weil, M.D."Karena saya telah melihat sejumlah pasien, khususnya
perempuan, yang melaporkan menderita sakit kepala akibat substansi ini,
saya tidak bisa menyatakan kalau komponen ini bebas racun," tutur Weil.
Selain itu, lanjut Weil, perempuan juga telah melaporkan bahwa aspartame memperburuk PMS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar