Ngemil memberikan kontribusi yang besar terhadap masalah obesitas.
Kebanyakan anak memilih camilan yang berlemak dan tidak mengenyangkan
sehingga memicu untuk makan berlebihan. Pilihan camilan seperti keju
yang digabungkan dengan sayuran mungkin akan membantu mencegah obesitas.
Masalahnya
bukan hanya terletak pada berapa kali anak-anak ngemil setiap harinya,
tetapi juga pilihan makanan ringan yang dimakannya. Camilan seperti
keripik kentang sarat akan lemak, tidak menimbulkan efek mengenyangkan
dan meningkatkan nafsu makan.
Dalam sebuah studi terbaru yang dipublikasikan secara online dalam jurnal kesehatan Pediatrics,
peneliti dari Food and Brand Lab di Cornell University merancang
percobaan untuk melihat apakah anak-anak tetap akan mengonsumsi makanan
berat berkalori tinggi setelah ngemil pilihan camilan yang lebih sehat.
Ngemil
sayuran mungkin kurang menarik bagi anak jika dibandingkan dengan
keripik kentang dan kue-kue manis. Tetapi dengan menggabungkan sayuran
yang ditambah keju, mungkin akan membuat anak tertarik dengan pilihan
camilan yang lebih sehat ini.
Penelitian ini melibatkan 102 anak
SD dari kelas 3 sampai kelas 6 yang secara acak dibagi menjadi 4
kelompok sesuai jenis camilan, yaitu kelompok keripik kentang, keju,
sayuran, dan kelompok terakhir adalah kelompok keju yang ditambah
sayuran.
Selama masa studi, anak-anak diizinkan ngemil ketika
sedang menonton TV yang biasanya memakan waktu 2 kali 45 menit acara
televisi. Sebelum, selama dan setelah acara TV, masing-masing anak
dievaluasi tentang sensasi penuh pada perutnya saat ngemil.
Para
peneliti menemukan bahwa kelompok anak yang makan keju ditambah sayuran
sebagai camilan, mengonsumsi kalori 72 persen lebih sedikit dibandingkan
kelompok yang makan keripik kentang. Selain itu, anak membutuhkan
kalori yang lebih sedikit untuk merasa kenyang daripada anak yang makan
keripik kentang.
Kesimpulan yang dapat diambil dari studi ini
adalah bahwa kombinasi camilan yang terdiri dari sayuran dan keju dapat
menjadi sarana yang efektif untuk mengurangi asupan kalori anak-anak
saat ngemil. Setelah ngemil sayuran dan keju, anak merasa cukup kenyang
dan tidak makan berlebihan setelahnya.
Seperti dikutip dari emaxhealth, Kamis (20/12/2012), peneliti merekomendasi 4 hal ini untuk membantu anak mendapatkan kalori yang lebih sedikit saat ngemil:
1. Memilih jenis makanan ringan yang bergizi dan bukan menghilangkan kebiasaan ngemil.
2. Mengganti camilan yang lebih sehat seperti keripik kentang menjadi sayuran dan keju.
3. Menawarkan jumlah camilan yang lebih kecil tetapi beragam di piring, misalnya terdiri dari beberapa sayuran dan buah.
4. Mendorong anak agar lebih mampu mengontrol diri ketika ngemil dan berhenti makan ketika merasa kenyang.
Jumat, 28 Desember 2012
Rawat Kulit Dengan Mengonsumsi Paprika
Berbagai jenis sayur dan buah berguna untuk membantu kesehatan dan
kelembapan kulit. Jika tidak ada ketimun, bengkuang, tomat, atau
kentang, pilihan lain ada pada paprika.
Paprika dengan nama ilmiah Capsicum annuum merupakan jenis sayuran mirip dengan cabai. Rasanya tidak begitu pedas namun aromanya kuat dan segar. Tanaman dari Amerika Selatan ini mengandung vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin C, dan vitamin E.
“Kami tahu, vitamin E dan C baik untuk kulit,” jelas konsultan perawatan kulit di salah satu salon kecantikan Jogja, Miasari, Senin (17/12/2012).
Manfaat paprika dalam membantu menjaga kesehatan kulit digunakan dengan cara konsumsi. “Kalau bahan yang lain kan bisa dipakai langsung di kulit, paprika bantu dari dalam,” katanya. Informasi tersebut, lanjutnya, diketahui dalam katalog mengenai manfaat buah dan sayur bagi perawatan kulit.
Mia menyebutkan, mengkonsumsi paprika secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan kulit dari dalam. Hal tersebut dikarenakan kandungan vitamin dan zat yang ada pada daging paprika. Diketahui, paprika mengandung betakaroten dari vitamin A yang dapat mencegah ruam dan jerawat pada wajah.
“Bahkan bisa mengatasi keriput dan kulit kering. Karena mahal maka pemanfaatannya belum familiar,” katanya.
Sementara, pengamat gizi, Badriyah mengatakan, selain kandungan vitamin yang bervariasi, paprika mengandung zat besi, karbohidrat, fosfor, beta karoten, asam folat, kalsium serta beta-cryptoxanthin.
“Manfaatnya ada yang mirip cabai, untuk mengurangi rasa sakit dan meringankan nyeri sendi,” ujarnya di Tegalrejo, Jogja, Senin.
Kandungan vitamin yang bervariasi tersebut, katanya, juga memberi manfaat untuk menambah dan memulihkan energi. Konsumsi paprika untuk memulihkan energi bisa dilakukan dengan membuat jus. Untuk menyamarkan aromanya yang kuat, bisa dicampur perasan jeruk manis dan madu.
Kesehatan kulit dipengaruhi asupan vitamin A, vitamin E, dan vitamin C yang seimbang. Vitamin tersebut sekaligus juga bermanfaat untuk kesehatan mata, terutama dalam pencegahan katarak. Pada paprika merah dan paprika oranye bahkan diketahui mengandung senyawa yang dapat membantu melindungi kesehatan mata pada usia lanjut.
Manfaat Paprika untuk Kesehatan
1. Mencegah Rasa Sakit
- Paprika mengandung unsur capsaicins.
- Capsaicins dapat menghalangi aliran rasa sakit dari kulit ke sumsum tulang belakang.
- Konsumsi paprika membantu dalam pengobatan rasa nyeri seperti memar, keseleo atau terkilir.
2. Mencegah Radang Sendi
- Konsumsi vitamin C akan mencegah radang sendi, paprika kaya akan vitamin C.
- Konsumsi dengan teratur disertai asupan gizi lainnya
3. Mengatasi Kebotakan
- Paprika memiliki kandungan silika, senyawa yang membantu penyerapan vitamin dan mineral.
- Silika yang terdapat dalam paprika ini akan membantu mencegah kerusakan rambut serta menjaga rambut agar tetap tebal.
- Ekstrak paprika diketahui sebagai salah satu obat penyubur rambut sekaligus membantu menumbuhkan jaringan rambut yang baru.
4. Mencegah Stroke dan Penyakit Jantung
- Paprika mengandung vitamin B6 serta asam folat.
- Kedua unsur dapat menurunkan kadar homosistein dalam darah bila dikombinasikan bersama vitamin C dan betakaroten.
- Kadar homosistein yang tinggi akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah serta meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung
- Kandungan seratnya membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah penyebab penyakit jantung.
- Kombinasi vitamin A, vitamin C dan vitamin E dengan kapsaisin dapat mencegah penggumpalan darah yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
Diolah dari berbagai sumber
Paprika dengan nama ilmiah Capsicum annuum merupakan jenis sayuran mirip dengan cabai. Rasanya tidak begitu pedas namun aromanya kuat dan segar. Tanaman dari Amerika Selatan ini mengandung vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin C, dan vitamin E.
“Kami tahu, vitamin E dan C baik untuk kulit,” jelas konsultan perawatan kulit di salah satu salon kecantikan Jogja, Miasari, Senin (17/12/2012).
Manfaat paprika dalam membantu menjaga kesehatan kulit digunakan dengan cara konsumsi. “Kalau bahan yang lain kan bisa dipakai langsung di kulit, paprika bantu dari dalam,” katanya. Informasi tersebut, lanjutnya, diketahui dalam katalog mengenai manfaat buah dan sayur bagi perawatan kulit.
Mia menyebutkan, mengkonsumsi paprika secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan kulit dari dalam. Hal tersebut dikarenakan kandungan vitamin dan zat yang ada pada daging paprika. Diketahui, paprika mengandung betakaroten dari vitamin A yang dapat mencegah ruam dan jerawat pada wajah.
“Bahkan bisa mengatasi keriput dan kulit kering. Karena mahal maka pemanfaatannya belum familiar,” katanya.
Sementara, pengamat gizi, Badriyah mengatakan, selain kandungan vitamin yang bervariasi, paprika mengandung zat besi, karbohidrat, fosfor, beta karoten, asam folat, kalsium serta beta-cryptoxanthin.
“Manfaatnya ada yang mirip cabai, untuk mengurangi rasa sakit dan meringankan nyeri sendi,” ujarnya di Tegalrejo, Jogja, Senin.
Kandungan vitamin yang bervariasi tersebut, katanya, juga memberi manfaat untuk menambah dan memulihkan energi. Konsumsi paprika untuk memulihkan energi bisa dilakukan dengan membuat jus. Untuk menyamarkan aromanya yang kuat, bisa dicampur perasan jeruk manis dan madu.
Kesehatan kulit dipengaruhi asupan vitamin A, vitamin E, dan vitamin C yang seimbang. Vitamin tersebut sekaligus juga bermanfaat untuk kesehatan mata, terutama dalam pencegahan katarak. Pada paprika merah dan paprika oranye bahkan diketahui mengandung senyawa yang dapat membantu melindungi kesehatan mata pada usia lanjut.
Manfaat Paprika untuk Kesehatan
1. Mencegah Rasa Sakit
- Paprika mengandung unsur capsaicins.
- Capsaicins dapat menghalangi aliran rasa sakit dari kulit ke sumsum tulang belakang.
- Konsumsi paprika membantu dalam pengobatan rasa nyeri seperti memar, keseleo atau terkilir.
2. Mencegah Radang Sendi
- Konsumsi vitamin C akan mencegah radang sendi, paprika kaya akan vitamin C.
- Konsumsi dengan teratur disertai asupan gizi lainnya
3. Mengatasi Kebotakan
- Paprika memiliki kandungan silika, senyawa yang membantu penyerapan vitamin dan mineral.
- Silika yang terdapat dalam paprika ini akan membantu mencegah kerusakan rambut serta menjaga rambut agar tetap tebal.
- Ekstrak paprika diketahui sebagai salah satu obat penyubur rambut sekaligus membantu menumbuhkan jaringan rambut yang baru.
4. Mencegah Stroke dan Penyakit Jantung
- Paprika mengandung vitamin B6 serta asam folat.
- Kedua unsur dapat menurunkan kadar homosistein dalam darah bila dikombinasikan bersama vitamin C dan betakaroten.
- Kadar homosistein yang tinggi akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah serta meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung
- Kandungan seratnya membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah penyebab penyakit jantung.
- Kombinasi vitamin A, vitamin C dan vitamin E dengan kapsaisin dapat mencegah penggumpalan darah yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
Diolah dari berbagai sumber
Langganan:
Postingan (Atom)