Kamis, 23 Februari 2012

Kanker Serviks

Fakta Seputar kanker serviks
  • Penyebab dan faktor risiko untuk kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, di dalamnya termasuk infeksi human papillomavirus (HPV), memiliki banyak pasangan seksual, merokok, pemakaian pil kontrok kelahiran (KB) serta melakukan hubungan seksual lebih dini.
  • Infeksi HPV dapat menyebabkan displasia serviks, atau pertumbuhan abnormal sel-sel leher rahim.
  • Pemeriksaan panggul rutin dan pengujian Pap dapat mendeteksi perubahan prekanker pada serviks.
  • Perubahan prekanker pada serviks dapat diobati dengan cryosurgery, kauterisasi, atau operasi laser.
  • Gejala yang paling umum dan tanda-tanda kanker serviks adalah perdarahan abnormal dan nyeri panggul.
  • Kanker serviks dapat didiagnosis dengan menggunakan Pap Smear atau prosedur lain yang mengambil sampel jaringan leher rahim.
  • Sinar-X dada, CT Scan, MRI dan PET scan dapat digunakan untuk menentukan stadium kanker serviks.
  • Kanker leher rahim membutuhkan perawatan yang berbeda dari kanker yang dimulai di bagian lain dari rahim.
  • Pilihan pengobatan untuk kanker serviks termasuk terapi radiasi, operasi, dan kemoterapi.
  • Dua vaksin, Gardasirdan Cervarix, yang tersedia untuk mencegah infeksi HPV.
  • Prognosis kanker serviks tergantung pada stadium dan jenis kanker leher rahim dan tumorukuran
 Apakah Leher Rahim?
Leher rahim adalah bagian dari sistem reproduksi wanita yang letaknya di panggul. Leher rahim adalah bagian bawah dan sempit dari uterus (rahim). Leher rahim menghubungkan rahim ke vagina. Selama periode menstruasi, darah mengalir dari rahim melalui leher rahim ke vagina. Vagina mengarah ke bagian luar tubuh. Leher rahim menghasilkan lendir. Saat berhubungan seks, lendir membantu sperma bergerak dari vagina melalui leher rahim ke dalam rahim. Selama kehamilan, serviks tertutup rapat untuk membantu menjaga bayi di dalam rahim. Selama persalinan, leher rahim terbuka untuk memungkinkan bayi melewati vagina.
 Apa itu kanker?
Kanker dimulai di sel, blok bangunan yang membentuk jaringan. Jaringan membentuk organ-organ tubuh. Sel normal tumbuh dan membelah untuk membentuk sel-sel baru ketika tubuh membutuhkan mereka. Ketika sel-sel normal menjadi tua atau rusak, mereka mati, dan sel-sel baru mengambil tempat mereka.
kanker serviks
kanker serviks
Kadang-kadang, proses ini berjalan salah. Sel-sel baru terbentuk ketika tubuh tidak membutuhkannya, dan sel-sel tua atau rusak tidak mati seperti seharusnya. Penumpukan sel-sel ekstra sering membentuk suatu massa dari jaringan yang disebut suatu pertumbuhan atau tumor.
Pertumbuhan pada serviks dapat jinak atau ganas. Pertumbuhan jinak adalah bukan kanker. Mereka tidak berbahaya sebagai pertumbuhan ganas (kanker).
Pertumbuhan jinak (polip, kista, kutil kelamin): Jarang menjadi ancaman terhadap kehidupan dan tidak menyerang jaringan di sekitar mereka
Pertumbuhan ganas (kanker serviks): kadang-kadang dapat menjadi ancaman terhadap kehidupan, dapat menyerang jaringan sekitar dan organ, dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh
Kanker serviks atau juga dikenal dengan kanker rahim dimulai di sel pada permukaan serviks. Seiring waktu, kanker serviks dapat menyerang lebih dalam ke dalam serviks dan jaringan di dekatnya. Sel-sel kanker dapat menyebar dengan memecah dari tumor asal (primer). Mereka memasuki pembuluh darah atau pembuluh getah bening, yang cabangnya mengarah ke semua jaringan tubuh. Sel-sel kanker dapat melekat dan tumbuh pada jaringan lain untuk membentuk tumor baru yang dapat merusak jaringan mereka. Penyebaran dari kanker disebut metastasis. Lihat bagian Stadium untuk informasi tentang kanker serviks yang telah menyebar.
 Faktor risiko dan penyebab kanker serviks
Ketika Anda didiagnosis kanker, wajar jika Anda bertanya-tanya apa kiranya yang membuat Anda menderita penyakit tersebut. Dokter tidak selalu bisa menjelaskan mengapa seorang wanita menderita kanker serviks dan yang lainnya tidak. Namun, kita tahu bahwa seorang wanita dengan faktor-faktor risiko tertentu lebih besar kemungkinannya untuk mengembangkan kanker serviks. Suatu faktor risiko adalah sesuatu yang dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan suatu penyakit.
Studi telah menemukan sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Sebagai contoh, infeksi HPV (human papillomavirus) adalah penyebab utama kanker serviks. Infeksi HPV dan faktor risiko lainnya dapat memperburuk resiko kanker serviks dan bahkan lebih:
  • Infeksi HPV: HPV adalah sekelompok virus yang dapat menginfeksi leher rahim. Infeksi HPV yang tidak hilang bisa menyebabkan kanker serviks pada beberapa perempuan. HPV adalah penyebab dari hampir semua kanker serviks.Infeksi HPV merupakan infeksi yang sangat umum. Virus ini ditularkan dari orang ke orang melalui kontak seksual. Kebanyakan orang dewasa telah terinfeksi HPV pada suatu saat dalam kehidupan mereka.Beberapa jenis HPV dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel pada serviks. Jika perubahan ini ditemukan lebih dini, kanker serviks dapat dicegah dengan menghapus atau membunuh sel-sel berubah sebelum akhirnya menjadi sel kanker.
  • Tidak melakukan Pap Smear secara teratur: kanker serviks lebih umum di kalangan wanita yang tidak rutin melakukan tes Pap . Tes Pap membantu dokter menemukan sel abnormal. Menghapus atau membunuh sel-sel abnormal biasanya mencegah kanker serviks.
  • Merokok : Di antara wanita yang terinfeksi HPV, merokok bisa semakin meningkatkan risiko kanker serviks.
  • Sistim imun yang melemah (sistem pertahanan alami tubuh): Infeksi HIV (virus yang menyebabkan AIDS) atau menggunakan obat yang menekan sistem kekebalan tubuh meningkatkan risiko kanker serviks.
  • Sejarah seksual: Wanita yang gonta-ganti pasangan seksual memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks. Selain itu, seorang wanita yang telah berhubungan seks dengan pria yang telah memiliki banyak mitra seksual mungkin menghadapi risiko lebih tinggi terkena kanker serviks. Dalam kedua kasus, risiko mengembangkan kanker leher rahim lebih tinggi karena wanita memiliki risiko yang lebih tinggi infeksi HPV.
  • Menggunakan pil KB untuk waktu yang lama: Menggunakan pil KB untuk waktu yang lama (5 tahun atau lebih) sedikit dapat meningkatkan risiko kanker serviks pada wanita dengan infeksi HPV. Namun, risiko menurun dengan cepat ketika wanita berhenti menggunakan pil KB.
  • Memiliki banyak anak: Studi-studi menyarankan bahwa melahirkan banyak anak (5 atau lebih) sedikitnya dapat meningkatkan risiko kanker serviks pada wanita dengan infeksi HPV.
  • DES (dietilstilbestrol): DES dapat meningkatkan risiko suatu bentuk yang jarang dari kanker serviks pada anak yang terkena obat ini sebelum kelahiran. DES diberikan kepada beberapa wanita hamil di Amerika Serikat antara sekitar 1940 dan 1971. (Hal ini tidak lagi diberikan kepada wanita hamil.)
Memiliki infeksi HPV atau faktor risiko lain tidak berarti bahwa seorang wanita akan mengembangkan kanker serviks. Kebanyakan wanita yang memiliki faktor risiko untuk kanker serviks tidak pernah mengembangkannya.

Gejala Kanker Serviks

Kanker serviks dini biasanya tidak menimbulkan gejala. Ketika kanker tumbuh lebih besar, perempuan mungkin merasakan satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut:
  •  Pendarahan vagina yang abnormal, perdarahan yang terjadi antara periode menstruasi regular, pendarahan setelah hubungan seksual, douching atau pemeriksaan panggul. periode menstruasi yang bertahan lebih lama dan lebih berat dari sebelumnya, Perdarahan setelah melewati menopause.
  • Peningkatan cairan vagina
  • Nyeri panggul
  • Nyeri saat berhubungan seks
Infeksi atau masalah kesehatan lainnya juga dapat menyebabkan gejala ini. Hanya seorang dokter dapat memastikannya. Seorang wanita dengan gejala-gejala tersebut harus memberitahu dokternya sehingga masalah dapat didiagnosis dan dirawat sedini mungkin.

Deteksi dan diagnosis kanker Serviks

Dokter merekomendasikan wanita membantu mengurangi risiko kanker serviks dengan melakukan Pap Smear secara teratur. Tes Pap (kadang-kadang disebut Pap Smear atau smear serviks) adalah tes sederhana yang digunakan untuk melihat sel-sel leher rahim. Tes Pap ini dapat menemukan kanker serviks atau sel abnormal yang dapat menyebabkan kanker serviks.
Bagi kebanyakan wanita, Pap Smear merupakan tes yang tidak menyakitkan. Tes ini bisa dilakukan di dokter atau klinik selama pemeriksaan panggul. Dokter atau perawat akan mengambil sampel sel dari leher rahim. Laboratorium akan memeriksa selnya di bawah mikroskop untuk melihat perubahan sel. Sampel yang sama dari sel-sel tersebut juga dapat dites untuk infeksi HPV.
Jika Anda memiliki smear abnormal atau hasil tes HPV, dokter Anda akan menyarankan tes lainnya untuk membuat diagnosis:
  • Kolposkopi : Dokter menggunakan colposcope untuk melihat leher rahim. Colposcope menggabungkan cahaya terang dengan lensa pembesar untuk membuat jaringan lebih mudah untuk dilihat namun benda ini tidak dimasukan ke dalam vagina. Kolposkopi biasanya dilakukan di kantor dokter atau klinik.
  • Biopsi: Sebagian besar wanita memiliki jaringan yang diambil di kantor dokter dengan anestesi lokal. Dokter patologi akan memeriksa jaringan di bawah mikroskop untuk sel-sel abnormal.
    • Punch Biopsi : Dokter menggunakan alat tajam untuk menjepit sampel kecil jaringan serviks.
    • LEEP : Dokter menggunakan sebuah loop kawat listrik untuk mengiris sepotong tipis bulat jaringan serviks.
    • Kuret endoserviks : Dokter menggunakan kuret (kecil, berbentuk sendok instrumen) untuk mengikis sampel kecil jaringan dari leher rahim. Beberapa dokter mungkin menggunakan sikat, tipis lembut bukannya kuret.
    • Conization : Dokter mengangkat sampel jaringan berbentuk kerucut. Sebuah conization, atau biopsi kerucut, memungkinkan ahli patologi melihat jika sel-sel abnormal dalam jaringan di bawah permukaan leher rahim. Dokter mungkin melakukan tes ini di rumah sakit di bawah anestesi umum.
Mengambil jaringan dari leher rahim dapat menyebabkan beberapa perdarahan. Daerah ini biasanya sembuh dengan cepat. Beberapa wanita juga merasakan nyeri yang mirip dengan kram menstruasi. Dokter biasanya akan menyarankan obat yang akan membantu meringankan rasa sakit.

Pementasan Kanker Serviks

Jika biopsi menunjukkan bahwa Anda ternyata menderita kanker, dokter harus mempelajari tingkatan (tahapan) dari penyakit untuk membantu Anda memilih perawatan yang terbaik. Pementasan adalah upaya hati-hati untuk mengetahui apakah tumor telah menginvasi jaringan di sekitarnya, apakah kanker telah menyebar dan, jika demikian, bagian tubuh yang mana saja. Kanker serviks paling sering menyebar ke jaringan di dekatnya di panggul, kelenjar getah bening, atau paru-paru. Selain itu juga dapat menyebar ke hati atau tulang.
Ketika kanker menyebar dari tempat asalnya ke bagian lain tubuh, tumor yang baru memiliki jenis dan nama yang dengan jenis serta nama sel kanker yang asli. Sebagai contoh, jika kanker serviks menyebar ke paru-paru, sel-sel kanker di paru-paru sebenarnya sel-sel kanker serviks. Penyakit ini merupakan metastasis kanker leher rahim, bukan kanker paru-paru. Untuk alasan itu, kanker ini akan diperlakukan sebagai kanker leher rahim, bukan kanker paru-paru. Dokter menyebut penyakit metastasis.
Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan panggul, merasakan pembengkakan kelenjar getah bening, dan mungkin mengangkat jaringan tambahan. Untuk mempelajari luasnya penyakit, dokter mungkin akan meminta beberapa dari tes berikut:
  • Rontgen dada : X-ray seringkali digunakan untuk melihat apakah kanker telah menyebar ke paru-paru.
  • CT Scan : Suatu mesin x-ray yang dihubungkan ke sebuah komputer dan mengambil serentetan gambar-gambar detil dari organ-organ Anda. Sebuah tumor di hati, paru-paru, atau di tempat lain dalam tubuh akan terlihat lewat CT scan. Anda mungkin menerima bahan kontras melalui suntikan di lengan atau tangan, dengan mulut, atau dengan enema. Bahan kontras membuat area-area abnormal lebih mudah untuk dilihat.
  • MRI : Sebuah magnet yang kuat dihubungkan ke sebuah computer dan digunakan untuk membuat gambar rinci tentang pelvis serta perut anda. Dokter dapat melihat gambar-gambar pada monitor dan dapat mencetaknya pada film. MRI dapat menunjukan apakah kanker telah menyebar. Kadangkala materi kontras membuat area-area abnormal timbul lebih jelas pada gambar.
  • PET scan : Anda menerima suntikan dari sejumlah kecil gula radioaktif. Sebuah mesin membuat gambar komputer dari gula yang digunakan oleh sel-sel dalam tubuh Anda. Sel-sel kanker menggunakan gula lebih cepat dari sel normal, dan daerah dengan kanker tampak lebih cerah pada gambar.
Tahap ini didasarkan pada dimana letak kanker ditemukan. Berikut adalah tahap dari serangan kanker serviks:
  • Stadium I: tumor telah menyerang leher rahim dibawah lapisan atas sel. Sel-sel kanker hanya ditemukan di leher rahim.
  • Stadium II: Tumor meluas ke bagian atas vagina. Perluasan ini mungkin melampaui leher rahim ke dalam jaringan di dekatnya, ke arah dinding panggul (lapisan dari bagian tubuh antara pinggul). Tumor tidak menyerang sepertiga bagian bawah vagina atau dinding panggul.
  • Stadium III: Tumor meluas ke bagian bawah vagina. Mungkin juga telah menyerang dinding panggul. Jika tumor menghalangi aliran urin, salah satu atau kedua ginjal tidak dapat bekerja dengan baik.
  • Tahap IV: Tumor menginvasi kandung kemih atau rektum. Atau kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh.
  • Kanker berulang: Kanker sudah diobati, namun tumbuh kembali setelah periode waktu yang tidak dapat dideteksi. Kanker mungkin muncul lagi di leher rahim atau pada bagian lain dari tubuh.

Pengobatan Kanker Serviks

Wanita dengan kanker serviks memiliki banyak pilihan pengobatan. Pilihannya adalah operasi, terapi radiasi, kemoterapi atau kombinasi semua metode tersebut.
Pilihan pengobatan terutama tergantung pada ukuran tumor dan apakah kanker telah menyebar. Pilihan pengobatan juga dapat bergantung pada apakah Anda ingin hamil suatu hari nanti.
Dokter Anda dapat menggambarkan berbagai metode perawatan yang bisa dipilih, hasil yang diharapkan dari masing-masing metode, dan efek samping yang mungkin timbul. Anda dan dokter dapat bekerja sama untuk mengembangkan rencana perawatan yang memenuhi kebutuhan Anda secara medis dan pribadi.
Dokter mungkin akan merujuk Anda ke dokter spesialis, atau Anda dapat meminta untuk dirujukan. Anda mungkin ingin melihat seorang ahli onkologi ginekologi, seorang ahli bedah yang mengkhususkan diri dalam mengobati kanker perempuan. Spesialis lain yang mengobati kanker serviks termasuk ginekolog, ahli onkologi medis, dan ahli kanker radiasi. Tim perawatan kesehatan Anda mungkin juga termasuk perawat onkologi dan ahli diet yang sudha terdaftar.
Sebelum pengobatan dimulai, sebaiknya Anda meminta tim kesehatan untuk menjelaskan tentang kemungkinan efek samping dan bagaimana perawatan dapat mengubah aktivitas normal Anda. Karena perawatan kanker sering merusak sel-sel sehat serta jaringan dan ini merupakan efek samping yang umum. Efek samping mungkin tidak sama untuk setiap orang, dan jenisnya berbeda dari satu sesi perawatan ke yang perawatan berikutnya.
Pada setiap tahap penyakit, perawatan pendukung tersedia untuk meringankan efek samping dari pengobatan, untuk mengontrol nyeri dan gejala lain, dan untuk membantu Anda mengatasi perasaan-perasaan yang timbul setelah didiagnosis kanker

Operasi

Operasi adalah pilihan untuk kanker serviks pada Tahap I atau II. Ahli bedah akan mengangkat jaringan yang mungkin berisi sel-sel kanker:
  • Trachelectomy Radikal: Ahli bedah mengangkat leher rahim, bagian dari vagina, dan kelenjar getah bening di panggul. Pilihan ini untuk cocok untuk sebagian wanita dengan tumor kecil dan ingin hamil di kemudian hari.
  • Histerektomi Total : Ahli bedah mengangkat leher rahim dan rahim.
  • Histerektomi radikal: Ahli bedah mengangkat leher rahim, beberapa jaringan di sekitar leher rahim, rahim, dan bagian dari vagina.
Dengan histerektomi baik total atau radikal, ahli bedah juga bisa mengangkat jaringan lainnya:
  • Saluran tuba dan ovarium: Dokter bedah dapat mengangkat kedua tuba falopi dan ovarium. Operasi ini disebut salpingo-ooforektomi.
  • Kelenjar getah bening: Ahli bedah dapat mengangkat kelenjar getah bening dekat tumor untuk melihat apakah jaringan ini mengandung kanker. Jika sel kanker telah mencapai kelenjar getah bening, itu berarti penyakit tersebut mungkin telah menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Waktu yang diperlukan untuk penyembuhan setelah operasi berbeda untuk setiap wanita. Anda mungkin memiliki rasa sakit atau ketidaknyamanan selama beberapa hari pertama. Pengobatan dapat membantu mengontrol rasa sakit. Sebelum operasi, Anda harus mendiskusikan rencana untuk menghilangkan rasa sakit dengan dokter Anda atau perawat. Setelah operasi, dokter Anda dapat menyesuaikan rencana jika Anda membutuhkan pengontrol rasa sakit.
Setelah trachelectomy radikal, beberapa wanita memiliki masalah kandung kemih selama beberapa hari dan perlu perawatan di rumah sakit sekitar 2 sampai 5 hari.
Setelah histerektomi, lama perawatan di rumah sakit dapat bervariasi dari beberapa hari sampai seminggu. Selain itu, merasa lelah dan lemah juga merupakan hal umum yang akan dialami setelah operasi ini. kandung kemih dan usus juga merupakan organ yang sering bermasalah setelah operasi sehingga dokter mungkin membatasi makanan yang masuk. Kebanyakan wanita kembali ke aktivitas normal dalam 4 sampai 8 minggu setelah operasi.
Setelah histerektomi, Anda tidak lagi memiliki periode menstruasi dan otomatis tidak akan bisa hamil.
Ketika ovarium diangkat, itu berarti Anda akan mengalami menopause. Gejala menopause disebabkan oleh operasi mungkin lebih parah daripada yang disebabkan oleh menopause alami. Sebaiknya anda  membicarakan hal ini dengan dokter sebelum operasi. Beberapa obat telah terbukti membantu mengatasi  gejala-gejala ini, dan akan  lebih efektif jika dimulai sebelum operasi.
Untuk beberapa wanita, histerektomi dapat mempengaruhi keintiman seksual. Anda mungkin memiliki perasaan kehilangan yang membuat kehidupan seksual anda menjadi sulit. Berbagi perasaan dengan pasangan Anda mungkin dapat membantu. Kadang-kadang pasangan berbicara dengan seorang konselor untuk membantu mereka mengekspresikan keprihatinan mereka.
Terapi radiasi
Terapi radiasi (juga disebut radioterapi) adalah suatu pilihan untuk wanita dengan kanker serviks berbagai stadium. Wanita dengan kanker serviks stadium awal dapat memilih terapi radiasi sebagai pengganti operasi. Hal ini juga dapat digunakan setelah operasi untuk menghancurkan sel-sel kanker yang tertinggal di area itu. Wanita dengan kanker yang melampaui leher rahim dapat menjalani terapi radiasi dan kemoterapi
Terapi radiasi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Ini hanya mempengaruhi sel-sel di daerah yang dirawat.
Dokter menggunakan dua jenis terapi radiasi untuk mengobati kanker serviks:
  • Terapi radiasi eksternal: Sebuah mesin besar akan mengarahkan radiasi pada panggul atau jaringan lain di mana kanker telah menyebar. Pengobatan biasanya diberikan di rumah sakit atau klinik. Anda mungkin menerima radiasi eksternal 5 hari dalam seminggu selama beberapa minggu. Setiap pengobatan hanya memakan waktu beberapa menit.
  • Terapi radiasi internal: Sebuah tabung tipis ditempatkan di dalam vagina. Suatu zat radioaktif dimasukkan ke dalam tabung. Anda mungkin perlu rawat inap di rumah sakit. Atau sesi perawatan mungkin berlangsung beberapa menit, dan Anda bisa pulang sesudahnya. Setelah zat radioaktif dihapus, radioaktivitas tidak ada yang tersisa dalam tubuh Anda. Radiasi internal dapat diulang dua kali atau lebih selama beberapa minggu.
Efek samping tergantung, terutama pada seberapa banyak dan bagian tubuh mana yang diberikan radiasi. Radiasi ke perut dan panggul dapat menyebabkan mual, muntah, diare, atau masalah kencing. Anda mungkin kehilangan rambut di daerah genital Anda. Juga, kulit Anda di area yang diobati bisa menjadi merah, kering, dan lembut.
Anda juga bisa mengalami rasa kekeringan, gatal atau terbakar di vagina. Dokter mungkin menyarankan Anda untuk menunggu untuk berhubungan seks sampai beberapa minggu setelah perawatan radiasi berakhir.
Anda juga cenderung menjadi lelah selama terapi radiasi, terutama di minggu-minggu setelah pengobatan. Istirahat menjadi hal yang sangat penting, tetapi dokter biasanya menyarankan pasien untuk mencoba untuk tetap aktif semampu mereka.
Meskipun efek samping dari terapi radiasi dapat mengganggu, terapi ini biasanya dapat diobati atau dikendalikan. Bicarakan dengan dokter atau perawat tentang cara-cara untuk meringankan ketidaknyamanan yang timbul setelahnya.
Efek jangka panjang lainnya adalah bahwa radiasi ditujukan pada daerah panggul dapat membahayakan ovarium. Menstruasi biasanya berhenti, dan perempuan mungkin menderita kekeringan vagina. Menstruasi masih bisa dialami oleh wanita muda.  Wanita yang mungkin ingin hamil setelah terapi radiasi harus meminta informasi tentang cara-cara untuk memelihara sel telur mereka sebelum perawatan dimulai.

Kemoterapi
Untuk pengobatan kanker leher rahim, kemoterapi biasanya digabungkan dengan terapi radiasi. Untuk kanker yang telah menyebar ke organ jauh, kemoterapi saja dapat digunakan.
Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Obat-obat untuk kanker serviks biasanya diberikan melalui vena (intravena). Anda mungkin menerima kemoterapi di klinik, di kantor dokter, atau di rumah. Beberapa wanita perlu rawat inap di rumah sakit selama pengobatan.
Efek samping tergantung, terutama pada obat-obat yang diberikan dan seberapa banyak. Kemoterapi membunuh sel-sel kanker yang tumbuh dengan cepat, tetapi juga bisa membahayakan sel-sel normal seperti:
  • Sel darah: Bila kemoterapi ternyata membuat kadar sel-sel darah sehat Anda turun, Anda bisa berisiko untuk mendapatkan infeksi, memar atau mudah berdarah, dan merasa sangat lemah serta lelah. Tim perawatan kesehatan Anda akan memeriksa tingkat rendah sel darah. Jika rendah, maka kemoterapi akan dihentikan sementara atau mengurangi dosis obat yang diberikan. Ada juga obat-obat yang dapat membantu tubuh Anda membuat sel-sel darah baru.
  • Sel-sel pada akar rambut: Kemoterapi dapat menyebabkan kerontokan rambut. Namun jangan khawatir, rambut bisa tumbuh kembali hanya saja bisa terjadi perubahan warna dan tekstur.
  • Sel yang melapisi saluran pencernaan: Kemoterapi dapat menyebabkan nafsu makan memburuk, mual dan muntah, diare, atau luka pada mulut dan bibir. Tim perawatan kesehatan Anda dapat memberikan obat dan menyarankan cara lain untuk membantu mengatasi masalah ini.
Efek samping lain termasuk ruam pada kulit, kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki, masalah pendengaran, kehilangan keseimbangan, nyeri sendi atau kaki bengkak. Namun kebanyakan efek samping ini menghilang setelah pengobatan berakhir.

Mencegah Resistensi Obat dengan Makanan

Ana selalu minum obat setiap kepalanya sakit. Ia sudah melakukan hal ini dari dulu, sehingga setiap sakit kepalanya kambuh, ia selalu ketergantungan sama obat itu.  Kelamaan, karena sudah terlanjur sering minum obat, sakit kepalanya tidak bisa hilang setelah minum obat yang sama, hingga akhirnya ia harus mengganti obatnya dengan kadar yang lebih berat.
Kebiasaan Ana dilakukan oleh banyak orang. Kebiasaan langsung mengkonsumsi obat saat sakit, membuat tubuh menjadi resisten terhadap satu jenis obat itu. Hal ini juga bisa memanjakan tubuh kita, padahal jika saja kita membiasakan untuk melatih diri, obat adalah hal kesekian yang kita perlukan saat sakit.
Untuk itu, sedari awal perlu diingatkan untuk tidak terburu-buru meminum obat saat sakit. Ada banyak makanan yang bisa membantu kita meringankan penyakit, diantaranya:
BAYAM & PISANG BASMI STRES
Pisang kaya vitamin B 6 yang bermanfaat memicu peningkatan kadar serotonin (serotonin mencegah stres dan juga menghalau kanker). Sementara sebuah penelitian di Inggris menyatakan: 3/4 mangkok bayam masak  bisa meringankan depresi hingga 40%.
DAUN MINT PERANGI PERUT KEMBUNG
Menurut James S Sensening, N.D, guru besar di University of Bridgeport College of Naturophatic Medicine, Connecticut, AS, seduhan daun mint merupakan cara pengobatan perut kembung yang paling tradisional.
IKAN & COKELAT CEGAH PMS
Konsumsi cokelat bisa membantu menstabilkan kadar hormon yang melonjak menjelang menstruasi. Sementara asam lemak yang terdapat dalam sarden atau salmon, bisa mencegah produksi prostaglandin, yaitu hormon penyebab kram saat menstruasi

Sabtu, 11 Februari 2012

Bau Mulut yang Tidak Sedap

Bau mulut sejak dulu bukan hanya menjadi masalah kesehatan gigi dan mulut, tetapi juga merupakan masalah sosial. Memang, banyak hal yang bisa jadi penyebabnya, tetapi yang utama adalah masalah di dalam mulut.

Masalah lain yang bisa menjadi sumber bau mulut adalah beberapa penyakit atau kelainan di bagian tubuh lainnya. Penderita kencing manis misalnya, mengeluarkan bau aseton melalui mulut atau pernapasannya, selain itu, infeksi pada saluran pernafasan juga menimbulkanbau yang tidak sedap. Juga demam yang diakibatkan oleh infeksi karena suhu tubuh yang tinggi akan menurunkan produksi air liur.

Penggunaan beberapa jenis obat-obatan, seperti obat penurun tekanan darah, antidepresi, dan antihistamin juga mengakibatkan terjadinya bau mulut. Selain itu, gangguan metabolisme dan gangguan fungsi beberapa organ tubuh bisa memuat bau mulut tak sedap.
Selain kelainan dalam tubuh, beberapa jenis makanan dan minuman juga menyebabkan bau mulut. Orang yang menyukai pete, jengkol, durian, nangka, dan cempedak tentunya mengetahui efek yang ditimbulkan beberapa saat setelah memakan makanan di atas. Demikian pula halnya dengan bawang-bawangan. Selain itu, minuman beralkohol dan rokok juga menyebabkan bau mulut karena sifat bahan-bahan di dalamnya yang menyebabkan mulut kering.

Berbagai Jenis Tambalan Gigi

Teknologi produksi bahan tambalan saat ini berkembang cukup pesat dibandingkan 50 tahun yang lampau. Hal ini membuat para dokter gigi mempunyai banyak banyak pilihan untuk merestorasi gigi berlubang, rusak, patah bahkan yang hilang sekalipun. Para periset terus mengembangkan bahan-bahan, seperti porselen, polimer agar makin mendekati penampakan gigi asli. Termasuk diantaranya dengan pemanfaatan teknologi nano.

Bahan-bahan baru ini tidak menggantikan bahan-bahan restorasi yang sudah ada selama ini, seperti emas, alloy berbahan dasar logam dan amalgam. Hal ini disebabkan oleh kekuatan dan keawetan bahan-bahan tambalan tersebut masih diperlukan dalam kondisi tertentu, misalnya untuk menambal gigi belakang yang banyak menanggung beban kunyah.

Kondisi mulut dan kesehatan umum pasien mempengaruhi jenis bahan tambalan yang dipilih, dari segi penampilan, keawetan dan harga. Selain itu di mana dan bagaimana bahan tambalan akan diletakkan, waktu dan frekuensi kunjungan yang diperlukan untuk memepersiapkan serta menambalkan gigi juga harus dipertimbangkan dalam memilih jenis bahan tambalan.

Berikut ini paparan mengenai keunggulan dan keburukan berbagai jenis bahan yang umumnya digunakan untuk menambal lubang gigi. Keputusan mengenai bahan mana yang dipilih sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter gigi sebelumnya.

Macam-macam restorasi gigi

Ada 2 macam restorasi gigi, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung artinya bahan tambalan diletakkan segera ke lubang gigi yang sudah dibersihkan dalam satu kunjungan. Termasuk di dalamnya adalah amalgam, ionomer kaca, resin ionomer, dan resin komposit. Secara tidak langsung artinya diperlukan dua atau lebih kunjungan. Pada kunjungan pertama, dokter gigi akan mempersiapkan gigi yang akan direstorasi dan membuat cetakan gigi yang akan direstorasi. Pada kunjungan berikutnya, restorasi yang sudah jadi akan direkatkan pada lubang yang sudah disiapkan.

Tambalan Amalgam

Sampai saat ini amalgam merupakan bahan tambalan yang paling banyak dikembangkan dan diuji dibandingkan bahan tambalan lain. Bahan ini awat, mudah digunakan, tidak mudah pecah dan relaitf murah. Karena itulah amalgam hingga saat ini masih digunakan.

Amalgam merupakan campulan beberapa logam, yaitu air raksa, perak, seng, tembaga dan beberapa logam lainnya. Banyak orang mencurigai amalgam sebagai bahan tambalan yang berbahaya karena kandungan air raksanya. Sesungguhnya, air raksa dalam amalgam terikat dalam ikatan yang stabil dengan logam lainnya sehingga aman untuk dipakai.

Hal ini diperkuat oleh pengakuan Perstauan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, bahwa amalgam adalah bahan tambalan yang aman dan baik. Di tingkat duniapun, bahan ini direkomendasikan oleh WHO. Di Amerika, Food and Drug Administration (FDA) juga merekomendasikannya.

Amalgam sangat bermanfaat untuk merestorasi gigi geraham karena kemampuannya menahan beban kunyah yang besar. Amalgam mudah ditambalkan ke lubang yang sulit dikeringkan, seperti lubang di bawah tepi gusi. Selain itu, jarang muncul reaksi alergi terhadap bahan amalgam.

Segi buruk amalgam adalah warnanya yang keperakan sehingga secara estetik tidak menarik, apalagi kalau digunakan di gigi depan. Kadangkala juga muncul sedikit rasa sensitif terhadap panas atau dingin setelah gigi ditambal amalgam. Selain 2 keburukan di atas, untuk menambalkan amalgam, dokter gigi harus mengambil struktur gigi lebih banyak dibandingkan untuk bahan tambalan lainnya.

Tambalan komposit
Tambalan komposit merupakan campuran bahan kuarsa dengan resin yang menghasilkan tambalan yang berwarna seperti gigi, bahkan dapat meniru warna transparan email. Ada salah kaprah yang berkembang di masyarakat, bahwa tambalan komposit adalah tambalan LASER. Yang benar adalah sinar halogen yang berwarna biru digunakan untuk membantu proses pengerasan komposit. Tambalan komposit yang kecil ataud sedang dapat bertahan terhadap tekanan kunyah. Perlekatan tambalan komposit pada dinding lubang gigi sangat baik. Selain itu tidak banyak struktur gigi yang harus diambil untuk menambalkan komposit pada lubang gigi.

Tambalan komposit relatif berharga lebih mahal dibanding bahan amalgam, bergantung pada besar-kecilnya tambalan serta tingkat kesulitan dalam melakukan penambalan. Diperlukan waktu yang lebih lama untuk menambalkan komposit dibanding menambalkan amalgam. Untuk dapat menambalkan komposit, lubang harus bersih dan kering. Karena itu sulit untuk menambal lubang yang berada di bawah tepi gusi. Selain itu tambalan komposit akan akan berubah warna sejalan dengan waktu.
Tambalan Ionomer kaca dan ionomer resin

Ionomer kaca merupakan bahan tambalan yang berwarna seperti gigi, terbuat dari campuran bubuk kaca dan asam akrilik. Bahan ini dapat digunakan untuk menambal lubang, khususnya pada permukaan gigi. Ionomer kaca melepaskan sejumlah kecil fluoride yang bermanfaat bagi pasien yang berisiko tinggi terhadap karies.

Sedikit struktur gigi yang diambil untuk menyiapkan gigi yang akan ditambal ionomer kaca. Karena mudah pecah, bahan ini tidak dapat digunakan untuk menambal gigi belakang yang digunakan untuk mengunyah.

Ionomer resin terbuat dari bubuk kaca dan asam akrilik dan resin akrilik. Digunakan untuk menambal lubang yang sangat kecil pada bagian gigi yang tidak menanggung beban kunyah, karena mudah patah.

Ionomer kaca dan ionomer resin berwarna seperti warna gigi tapi tidak dapat menyerupai warna email yang transparan. Kedua bahan ini jarang menimbulkan reaksi alergi.

Bahan restorasi tidak langsung (2 atau lebih kunjungan)

Dalam beberapa kasus, untuk mendapatkan hasil restorasi gigi yang terbaik, digunakan bahan logam tuang yang dikerjakan di laboratorium. Bahan restorasi seperti ini memerlukan 2 atau lebih kunjungan, bentuknya bisa berupa crown (mahkota tiruan), jembatan, inlay atau onlay. Crown meliputi seluruh permukaan gigi yang tampak di rongga mulut, sedangkan inlay bentuknya lebih kecil dan melekat mengikuti bentuk gigi. Onlay mirip dengan inlay, tapi lebih besar, meliputi sebagian atau seluruh permukaan kunyah gigi. Sedangkan yang di maksud dengan jembatan di sini adalah restorasi yang menggantikan satu atau lebih gigi yang sudah hilang, serta meliputi gigi-gigi di sebelahnya yang digunakan sebagai penyangga. Gambar di samping menjelaskan pengertian jembatan. Restorasi terdiri dari 3 unit, yaitu 2 unit crown di kedua ujung untuk meliputi gigi penyanggah dan unit yang ditengah menggantikan gigi yang sudah hilang.

Harga yang harus dibayar untuk restorasi jenis ini umumnya lebih mahal, disebabkan jumlah dan lama kunjungan yang diperlukan serta biaya tambahan untuk mengerjakan restorasi di laboratorium gigi.

Bahan yang digunakan untuk restorasi ini selain logam adalah porselen, logam berlapis porselen, alloy emas dan alloy logam lainnya.

Porselen

Porselen digunakan sebagai inlay, onlay, crown atau veneer, Veneer adalah lapisan porselan sangat tipis yang ditempatkan pada gigi menggantikan email. Biasanya digunakan untuk memperbaiki penampilan gigi yang berwarna kurang baik. Bahan porselen sangat baik secara estetika karena warnanya yang sangat mirip dengan warna gigi. Pemasangan restorasi porselen beresiko pecah bila diletakkan dengan tekanan atau bila terbentur. Kekuatannya tergantung pada ketebalan porselen dan kemampuannya melekat pada gigi. Setelah melekat pada gigi, porselen sangat kuat, tapi akan mengikis gigi antagonisnya bila permukaannya kasar.

Logam berlapis porselen

Dibandingkan dengan porselen, restorasi ini sangat kuat karena kombinasinya dengan kekuatan logam, karena itu sering digunakan untuk membuat crown atau jembatan.

Banyak struktur gigi yang harus diambil untuk memberi tempat bagi restorasi jenis ini. Kadang-kadang muncul rasa tidak nyaman bila terkena rangsang panas atau dingin di awal penggunaan dan beberapa orang menunjukkan reaksi alergi terhadap beberapa jenis logam yang digunakan dalam restorasi.

Alloy emas

Alloy emas terdiri dari emas, tembaga dan logam lain, terutama digunakan untuk crown, inlay, onlay dan jembatan. Alloy ini tahan karat. Kekuatannya yang besar sehingga sulit pecah maupun terkikis, memungkinkan dokter gigi untuk mengambil sesedikit mungkin struktur gigi yang akan direstorasi. Alloy ini tidak merusak gigi antagonis dan tidak pernah memunculkan reaksi alergi. Namun, warnanya tidak bagus karena tidak seperti warna gigi.

Alloy logam

Alloy logam tampak seperti perak, digunakan sebagai crown, jembatan atau rangka gigi palsu. Bahan ini tahan karat, sangat kuat dan tidak mudah patah atau terkikis. Beberapa orang menunjukkan reaksi alergi terhadap bahan ini, dan merasa tidak nyaman terhadap panas dan dingin di awal penggunaan. Warnanya pun tidak baik karena tidak seperti warna gigi.

Crown, inlay atau onlay dari komposit

Restorasi yang terbuat dari komposit ini dibuat di laboratorium gigi. Bahan yang digunakan sama dengan yang digunakan sebagai bahan tambalan. Keunggulannya dibanding porselen adalah tidak menyebabkan terkikisnya gigi lawan. Selain itu restorasi ini mudah pecah dan berubah warna.

Jumat, 10 Februari 2012

Tanda Bahaya Trimester I

Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.( Uswhaya,2009:3)
Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda.
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I meliputi:
  1. Perdarahan pervaginam
  2. Mual muntah berlebihan
  3. Sakit kepala yang hebat
  4. Penglihatan kabur
  5. Nyeri perut yang hebat
  6. Gerakan janin berkurang
  7. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
  8. Nyeri perut yang hebat
  9. Selaput kelopak mata pucat
  10. Demam tinggi
  11. Kejang
  12. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Perdarahan pervaginam
Pengertian
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Penanganan Umum
Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan tindakan meskipun tanda–tanda syok belum terlihat. Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk segera memulai penanganan syok, yaitu pasang infus dan berikan cairan intravena. Lakukan restorasi cairan darah sesuai dengan keperluan.(Saifuddin,2002 : 18-19)
Macam–macam perdarahan pervaginam
  1. Abortus
  2. Kehamilan Mola
Abortus
Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan 16 minggu atau sebelum plasenta selesai.
Macam–macam abortus
  • Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa interval luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Penanganannya: lakukan penilaian awal untuk segera menentukan kondisi pasien (gawat darurat, komplikasi berat, atau masih cukup stabil), segera upayakan stabilisasi pasien sebelum melakukan tindakan lanjutan (evaluasi medik atau merujuk), temukan dan hentikan dengan segera sumber perdarahan, lakukan pemantauan ketat tentang kondisi pasca tindakan dan perkembangan lanjutan. (Sarwono, 2001: 145)
  • Abortus provokatus (induced abortion) adalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat–obatan mau pun alat–alat.
  • Abortus medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis) biasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.
  • Abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan–tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.
  • Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua atau plasenta. Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
  • Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung) adalah: abortus yang sedang berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan ketuban yang teraba kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi. Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
  • Abortus imminens (keguguran membakat) adalah keguguran membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obat–obat hormonal dan anti spasmodika serta istirahat. Penanganan: tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total, jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual, jika: perdarahan berhenti lakukan asuhan antenatal seperti biasa. Lakukan penilaian jika perdarahan terjadi lagi.Perdarahan terus berlangsung nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG) lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.
  • Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika dan antibiotika.(Mohctar, 1998 : 211–212)
Mola Hidatidosa
Pada trimester I gambaran mola hidatidosa tidak spesifik, sehingga sering kali sulit dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed abortion, abortus inkompletus, atau mioma uteri.(Sarwono, 2007 : 142)
Penanganan umum: jika diagnosis kehamilan mola telah ditegakkan, lakukan evaluasi uterus, segera lakukan evakuasi jaringan mola dan sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus 10 unit oksitosin dalam 500 ml cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat) dengan kecepatan 40-60 tetes per menit (sebagai tindakan preventif terhadap perdarahan hebat dan efektifitas kontraksi terhadap pengosongan uterus secara cepat).(Saifudin,2002:17)
Mual Muntah Berlebihan
Pengertian
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejalagejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejalagejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit.(Sarwono, 2005: 275)
Penanganan Umum
Mual muntah dapat diatasi dengan:
  1. Makan sedikit tapi sering
  2. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
  3. Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan padat.
  4. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.
  5. Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta makanan lain.
  6. Isap sepotong jeruk yang segar ketika merasa mual
  7. Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
  8. Istirahat cukup
  9. Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual (Curtis, 2000:28)
Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati. Komplikasi lainya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah. (Rochjati, 2003:2)
Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau terbayang. Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian. (Uswhaaya, 2009: 4-5)
Penanganan Umum
  1. Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.
  2. Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya. (Saifuddin, 2002 : 33)
Komplikasi
Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.(Irma, 2002:4)
Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009: 5)
Penanganan Umum
  1. Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
  2. Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda–tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.(Saifuddin, 2002: 33)
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan antala lain kejang dan eklamsia
Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas. Oedema biasa menjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia.
(Uswhaaja, 2009: 5-6)
Penanganan Umum
  1. Istirahat cukup
  2. Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.
  3. Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3)
Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan dengan tanda–tanda oedema (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium. (Rochjati, 2003:2)
Gerakan Janin Berkurang
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama persalinan.
Penanganan Umum
  1. Memberikan dukungan emosional pada ibu
  2. Menilai denyut jantung janin (DJJ): a) Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang; b) Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan menggunakan stetoskop Doppler. (Saifuddin, 2002 : 109)
Komplikasi
Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan featal distress
Nyeri Perut Yang Hebat
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus. (Saifuddin, 2002: 98)
Penanganan Umum
  1. Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu)
  2. Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas, waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.
  3. Jika ada syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98)
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara lain: kehamilan ektopik; pre-eklampsia; persalinan prematur; solusio plasenta; abortus; ruptur uteri imminens (Irma,2008:7)
Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.
Penanganan Umum
  1. Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
  2. Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.
  3. Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan pemeriksaan dalam secara digital.
  4. Mengobservasi tidak ada infeksi
  5. Mengobservasi tanda–tanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112)
Komplikasi
  1. Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta
  2. Tanda–tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)
  3. Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm (Saifuddin, 2002: 114)
Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejalagejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia
  1. Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah
  2. Bebaskan jalan nafas
  3. Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
  4. Lakukan pengawasan ketat (Saifuddin, 2002:34)
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul antara lain: syok, eklamsia, hipertensi, proteinuria (Saifuddin, 2002:34)
Demam Tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Penanganan Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002: 84)
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas). (Saifuddin, 2002:86)
Selaput Kelopak Mata Pucat
Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari sel–sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi.
Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kira–kira 50% selama kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat daripada sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.
Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan istirahat cukup. (Curtis, 2000: 47)
Komplikasi
Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan kongenital, abortus/ keguguran. (Ayurai, 2009: 4).
Referensi
Curtis,G.B.2002. Tanya Jawab Seputar Kehamilan. Jakarta.
Hanifa, W. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Irma. 2008. Tanda Bahaya Kehamilan. http:// www.masdanang.co.cc Juni 20, 3:50 am
Kusmiyati, Y. DKK. 2008. Perawatan Ibu Hamil. Jakarta
Masdanang.2008. Tanda Bahaya Kehamilan. http:// www.masdanang.co.cc June 20, 2008 – 3:41 am
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta. EGC
Nurweni, 2009. Gambaran Tingkat pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester I Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di RB Citra Prasasti I Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Karya Tulis Ilmiah.
Prawirohardjo, 2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka

Rabu, 08 Februari 2012

Pentingnya Vitamin A bagi Ibu Nifas

Pemberian kapsul vitamin A ibu nifas (melahirkan) memiliki manfaat penting bagi ibu dan bayi yang disusuinya. Tambahan vitamin A melalui suplementasi dapat meningkatkan kualitas ASI, meningkatkan daya tahan tubuh, dan dapat meningkatkan kelangsungan hidup anak. Oleh sebab itu, pemerintah di tingkat kabupaten dapat meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak dengan cara memperkuat program vitamin A ibu nifas.
Pentingnya Vitamin A
Vitamin A telah diketahui dapat melindungi timbulnya komplikasi berat pada penyakit yang biasa terjadi pada anak-anak seperti campak dan diare, dan juga berfungsi melindungi mata dari Xeropthalmia dan buta senja.
Pada ibu hamil dan menyusui, Vitamin A berperan penting untuk memelihara kesehatan ibu selama masa kehamilan dan menyusui. Buta senja pada ibu menyusui, suatu kondisi yang kerap terjadi karena Kurang Vitamin A (KVA).
Berhubungan erat dengan kejadian anemia pada ibu, kekurangan berat badan, kurang gizi, meningkatnya risiko infeksi dan penyakit reproduksi, serta menurunkan kelangsungan hidup ibu hingga dua tahun setelah melahirkan.
Semua anak, walaupun mereka dilahirkan dari ibu yang berstatus gizi baik dan tinggal di negara maju, terlahir dengan cadangan vitamin A yang terbatas dalam tubuhnya (hanya cukup memenuhi kebutuhan untuk sekitar dua minggu). Di negara berkembang, pada bulan-bulan pertama kehidupannya, bayi sangat bergantung pada vitamin A yang terdapat dalam ASI. Oleh sebab itu, sangatlah penting bahwa ASI mengandung cukup vitamin A.
Anak-anak yang sama sekali tidak mendapatkan ASI akan berisiko lebih tinggi terkena Xeropthalmia dibandingkan dengan anak-anak yang mendapatkan ASI walau hanya dalam jangka waktu tertentu. Berbagai studi yang dilakukan mengenai Vitamin A ibu nifas memperlihatkan hasil yang berbeda-beda.
Tetapi, sebuah studi yang dilakukan pada anak-anak usia enam bulan yang ibunya mendapatkan kapsul vitamin A setelah melahirkan, menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah kasus demam pada anak-anak tersebut dan waktu kesembuhan yang lebih cepat saat mereka terkena ISPA.
Ibu hamil dan menyusui seperti halnya juga anak-anak, berisiko mengalami KVA karena pada masa tersebut ibu membutuhkan vitamin A yang tinggi untuk pertumbuhan janin dan produksi ASI.
Rabun senja merupakan indikator fungsional yang penting dari masalah KVA. Pada anak-anak pra-sekolah, tingkat rabun senja diatas 1 % merupakan masalah kesehatan masyarakat. Dengan menggunakan ambang batas yang sama untuk wanita yang tidak hamil, data terbaru dari survey sistem pemantauan status gizi dan kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah RI dan Helen Keller Internasional (HKI) menunjukkan bahwa banyak provinsi di Indonesia memiliki tingkat rabun senja diatas 2 % pada ibu tidak hamil.
Bahkan, di daerah kumuh perkotaan di Makassar, hampir 10 % dari ibu tidak hamil mengalami rabun senja. Tingginya prevalensi tersebut menunjukkan bahwa KVA merupakan masalah potensial bagi ibu serta bayi yang disusuinya di Indonesia.
Penanggulangan KVA Pada Ibu Menyusui
KVA dapat ditanggulangi dengan berbagai cara, seperti forfikasi berbagai produk makanan, peningkatan ketersediaan dan konsumsi makanan yang mengandung vitamin A melalui pemanfaatan pekarangan, serta dengan suplementasi. Vitamin A ditemukan pada makanan yang biasa dikonsumsi di Indonesia, seperti telur, hati, buah-buahan berwarna oranye, seperti mangga dan papaya masak, serta sayuran berdaun hijau.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan asupan vitamin A adalah dengan menggalakkan promosi sumber makanan-makanan tersebut. Selain itu, beberapa produsen makanan saat ini secara sukarela telah memfortifikasi produk tertentu seperti beberapa merk mie instant, makanan ringan serta susu bubuk dengan vitamin A.
Namun, setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1998, banyak keluarga tidak lagi mampu menyediakan makanan bergizi, termasuk makanan yang mengandung vitamin A, baik dari sumber alami maupun fortifikasi. Program suplementasi vitamin A untuk balita masih merupakan faktor penting dalam memelihara status vitamin A pada anak balita.
Di Indonesia, program suplementasi kapsul vitamin A telah berhasil menjangkau anak balita usia 6-59 bulan dengan cakupan yang meningkat dari dibawah 50 % di beberapa provinsi pada tahun 1999 hingga mencapai lebih dari 70 % pada tahun 2002 di banyak provinsi.
Manfaat Suplementasi Vitamin A
Berbeda dengan hampir semua komponen dalam ASI, yang secara relatif ada dalam jumlah yang sama, konsentrasi vitamin A dalam ASI sangat bergantung pada status gizi ibu. Pemberian kapsul vitamin A pada ibu setelah melahirkan dapat meningkatkan status vitamin A dan jumlah kandungan vitamin tersebut dalam ASI.
Rendahnya status vitamin A selama masa kehamilan dan menyusui berasosiasi dengan rendahnya tingkat kesehatan ibu. Pemberian suplementasi vitamin A dosis rendah setiap minggunya, sebelum kehamilan, pada masa kehamilan serta setelah melahirkan telah menaikkan konsentrasi serum retinol ibu, menurunkan penyakit rabun senja, serta menurunkan mortalitas yang berhubungan dengan kehamilan hingga 40 %.
Pemberian kapsul vitamin A bagi ibu nifas dapat menaikkan jumlah kandungan vitamin A dalam ASI, sehingga akan meningkatkan status vitamin A pada bayi yang disusuinya. ASI merupakan sumber utama vitamin A bagi bayi pada enam bulan kehidupannya dan merupakan sumber yang penting hingga bayi berusia dua tahun.
Pedoman Internasional Pemberian Vitamin A
Pada bulan Desember 2002, The International Vitamin A Consultative Group (IVACG) mengeluarkan rekomendasi bahwa seluruh ibu nifas seharusnya menerima 400.000 SI atau dua kapsul dosis tinggi @ 200,000 SI. Pemberian kapsul pertama dilakukan segera setelah melahirkan dan kapsul kedua diberikan satu hari setelah pemberian kapsul pertama dan tidak lebih dari 6 minggu kemudian.
Sebagai tambahan atau sebagai alternatif, ibu pasca melahirkan dapat mengkonsumsi vitamin A dosis 10.000 SI setiap harinya atau 25.000 SI sekali seminggu selama 6 bulan pertama, guna meningkatkan status vitamin A dalam tubuhnya. Oleh karena itu, saat ini pemerintah sedang melaksanakan studi operasional untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A dosis 2 X 200.000 SI pada ibu nifas.